Selasa, 02 Desember 2008

Cerita Lama (2): Mengukuhkan Pasak Bumi

PENGANTAR: Masih dari Tempo jadul edisi 13 April 1974. Kalau artikel 'Sepi di Pedalaman' ada di rubrik hiburan, maka kali ini di rubrik kesehatan ada tulisan menarik lainnya tentang Pasar Bumi dan Tabat Barito. Kolonel Rahmatullah yang disebut dalam tulisan ini adalah mantan Ketua DPRD Kalsel era tahun 1980-an. Beliau adalah kakek dari teman saya yang bernama Muksin. Beliau dulu tinggal --kalau saya nggak salah-- di rumah Jalan A Yani Km 3, di bangunan yang sekarang jadi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel.***


Pabrik obat PT Deltomed Laboratories memproduksi strong-pacaps, virgi tab caps. Bahan obat ini sejenis akar pasak bumi, serbuk daun tabat barito yang terdapat di hutan Kalimantan. (ksh)

KUAT jalan kaki, kakek-kakek ini tampak masih segar-bugar. Mendaki bukit-bukit atau menyeberangi riam Kalimantan merupakan kerja rutin saja baginya. Walaupun ketuaannya tak bisa ditipu oleh keriput pada wajahnya, namun otot-ototnya masih mampu mengayun beliung, menebang atau membelah kayu. Lebih dari itu, konon "semangat" mudanya telah memungkinkan rumah-tangganya tetap serasi dan bahagia. Cuma geleng kepala dan tersenyum, biasanya ia tak mengaku jampi-jampi apa yang telah diminumnya. Maklum orang timur -- dari udik lagi. Kalaupun didesak terus ia hanya bilang: "Cuma akar-akaran atau serbuk dedaunan hutan". Dan itulah lelaki "perkasa" yang masih suka menyantuni obat kuat para leluhur.

Nah, berabad-abad yang lampau pribumi Kalimantan Tengah telah mengenal sejenis akar-akaran yang mereka sebut pasak bumi. Akar yang ulet dan keras ini puluhan meter menembus bumi dengan belitan-belitan yang rapat ketat. Biasanya tanpa terlebih dulu dimasak -- cuma dicuci lalu direndam berhari-hari -- maka lelaki yang minum air rendaman itu bakal terkejut melihat hasilnya. Dan rupanya hutan Kalimantan tidak hanya menganugerahkan kebahagiaan kepada pria melulu. Untuk wanita, tersedia pula talar Barito, serbuk dari sejenis dedaunan yang bisa dipetik di pinggiran kali Barito.

Strong-pa.

Itu akar dan serbuk, ternyata juga mampu merangsang nafsu berdagang. Setidaknya bagi kolonel Rahmatullah. Orang Madura yang sehari-hari asisten I Kodam X Lambung mangkurat. Tahu bahwa Muhammad Thoyib mengantongi ijazah asisten apoteker -- sekalipun kemudian gagal meneruskan kuliah di fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada -- ia nasihatkan kepada kemenakannya ini menyelidiki akar-akaran dan dedaunan itu. Maka anak Pamekasan ini pun mulailah menyibak-nyibak hutan lalu memeriksa hasil buruannya di Iaboratoriumnya yang sederhana. Sebuah industri rakyat telah berdiri. Mendapat angin baik dari Inspeksi Kesehatan propinsi Kalsel, ia meningkatkan usahanya menjadi CV Lorina. Tak berapa lama usaha ini macet. Tapi berkat ganjelan modal orang lain plus izin Dirjen Farmasi Departemen Kesehatan, ia malah mendirikan PT Deltomed Laboratories, pabrik farmasi pertama di Banjarmasin.

Menurut Thoyib, nama Latin dari pasak bumi adalah Euricomangolifolia. Jack dari jenis tetumbuhan Simarufaceae, Sedang tabat Barito berasal dari keluarga Familia Moracea, dengan nama Ficus Deltoidea. Nah, dari kata terakhir. inilah PT Deltomed berdiri. Thoyib belum selesai. Ia memprodusir kedua jenis obat" itu dalam bentuk kapsul lalu memeriksanya ke Lembaga Farmasi Nasional di Jakarta tahun 1971. Hasilnya, itu lembaga menyatakan bahwa kedua jenis obat itu berkhasiat dan tidak berbahaya. Pasak bumi dan tabat Barito yang kemudian mendapat nama baru Strong-pa Caps dan Virg Tab Caps itu pernah pula dikampanyekan di Jakarta Fair 1971. Nah, tentu saja Deltomedlah kini satu-satunya pemegang monopoli kedua jenis jampi itu. Konon di Jakarta juga ada orang jual obat kuat semacam itu dalam bentuk serbuk kering. "Kalau benar, itu jelas usaha liar", ujar Thoyib.

Sejak Pebruari 1974 kemarin Deltomed telah menghasilkan 30.000 kapsul per bulan. Rencananya, produksi masa depan akan ditingkat-kan menjadi 2 juta sebulannya. Tapi itu baru rencana. Berapa modal yang telah ditanam? "Sekitar Rp 10 juta, atas swadaya sendiri", kata Thoyib. Tampaknya ia masih segan menjelaskan dari mana modal terkumpul. Namun dari nama-nama yang tercantum dalam susunan direksi itu PT bisa diduga bahwa Thoyib telah beruntung ditopang modal WNI non-pribumi. Misalnya Gunawan Wanujaya sebagai Dirut, Harman Mulyadi dan Johan Mulyadi bersaudara masing-masing sebagai direksi dan kuasa direksi. Thoyib sendiri menduduki kursi manager produksi merangkap urusan penjualan. Lariskah dagangan mereka? "Ketimbang pasak bumi, tabat Barito memang kurang laris. Maklum ibu-ibu masih malu-malu", kata Thoyib .

2 komentar:

Kaos Hy Munk, matan banjar wal ai... mengatakan...

salam kenal nah..banyak ilmu yang ulun dapat dari blog pian neh..http://hymunk.blogspot.com/

algembira mengatakan...

Feeling ulun berkata usaha pian bakal sukses. Ngarannya gin bagus Hy Munk. Hanya itu doa ulun. Salam, algembira