Senin, 27 Oktober 2008

Pembuat Sasirangan







mb/yusmili
GENERASI AWAL - Hj Masmurah (Sasirangan Kayuh Baimbai), dilanjutkan oleh putrinya Hj Eva WR, salah satu perajin sasirangan awal, generasi perajin tahun 80-an. Hj Eva baru saja pulang dari mengikuti kegiatan Trade Expo (Pameran Produk Ekspor) 21-25 Oktober di Kemayoran, Jakarta.

Memilih-milih Sasirangan





Proses Sasirangan





Fahmi Idris Puji Sasirangan










mb/yusmili
KAGUM - Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengagumi sasirangan berwarna kebiruan yang ia nilai memenuhi standar internasional.
Pembatasan impor tekstil dan produk tekstil, merupakan kesempatan bagi pengusaha sasirangan untuk lebih mengintensifkan pemasaran di dalam negeri. Perajin sasirangan generasi awal, Norhayati, sedang memperlihatkan produk kain khas Banjar ini kepada Fahmi Idris.



MENTERI Perindustrian Fahmi Idris memuji perkembangan industri sasirangan di daerah ini yang maju pesat dibanding masa 10 tahun silam.

"Sekarang sudah standar internasional. 10 tahun lalu modelnya masih seperti ini," katanya seraya menunjuk model klasik sasirangan berwarna kuning menyala diantara pakaian jadi pajangan karya perajin sasirangan di kawasan Jalan Pahlawan.

Tak hanya memuji, Fahmi akhirnya membayar kain sasirangan berwarna kebiruan yang berstandar internasional itu untuk menjadi koleksinya.

"Cukup nggak ya uangnya," ujar Fahmi sambil membuka dompetnya dan mengeluarkan 4 lembar uang Rp50.000.

Fahmi datang ke Banjarmasin dalam kaitan pembukaan Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) se-Indonesia di Hotel Banjarmasin International, Senin (27/10) malam.

Sebelum meninjau lokasi Industri Kecil Menengah Sasirangan Banjarmasin (Sasirangan Kayuh Baimbah) di Jalan Pahlawan, Fahmi juga mengunjungi Unit Penggosokan Intan Modern Martapura, Lembaga Pengembangan dan Sertifikasi Batu Mulia dan perusahaan lampit rotan Sarikaya Banjarbaru.

Dalam kunjungan ke perajin sasirangan, Fahmi disambut oleh dua perajin sasirangan generasi awal (angkatan tahun 80-an) yakni Hj Siti Masmurah, 80 tahun, (perajin sasirangan Kayuh Baimbai) dan Norhayati, 60 tahun, (perajin sasirangan Cipta Sari II). Usaha Hj Siti Masmurah kini dilanjutkan oleh putrinya Hj Eva WR.

"Sasirangan sudah sangat berkembang. Lihat saja motif-motifnya sudah sangat beragam," kata Fahmi sambil menunjuk beragam contoh kain sasirangan. "Ini membuktikan para perajin sasirangan terus berkembang."

Ketika ditanya peluang sasirangan di luar negeri, Fahmi mengatakan, pengenalan produk tradisional seluruh Indonesia ke luar negeri selalu dilakukan. "Namun jangan lupa, pasar dalam negeri sendiri sangat besar," jelasnya.

Ia mengungkapkan saat ini pemerintah sudah merubah kebijakan strategi ekonomi, dengan lebih mengutamakan pasar dalam negeri. "Pemerintah telah membatasi impor tekstil dan produk tekstil, sehingga momen ini merupakan kesempatan bagi pengusaha lokal termasuk sasirangan untuk lebih mengintensifkan pemasaran di dalam negeri," ujarnya.

Lebih lanjut Fahmi menyarankan, seyogyanya pengusaha dan pemerintah daerah saling bersinergi untuk lebih giat dalam mengolah dan memasarkan sasirangan. "Sasirangan ini sudah sangat layak untuk dipasarkan di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional."

Ia menambahkan pelaku UKM harus banyak memahami tentang kompetisi usaha. Diharapkan dengan pemahaman tersebut perajin akan semakin meningkatkan mutu dan kualitas hasil usahanya.

Selain itu perajin juga dituntut untuk melakukan inovasi inovasi baru pada produk hasil olahannya, tidak terpaku pada satu jenis olahan, atau juga dengan mengikuti selera pasar, sehingga mempermudah pemasaran.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalsel, Subardjo, mengatakan pihaknya tetap konsisten melakukan pembinaan kepada para perajin sasirangan.

"Selain itu pengenalan dan pemasaran sasirangan selalu dilakukan melalui pameran-pameran yang bertaraf lokal maupun nasional," katanya. bgs/ali